Kamis, 12 Maret 2015

BATIK WARNA ALAM MERUPAKAN PRODUK UNGGULAN BATANG

WRITTEN BY BAGIAN HUMAS DAN PROTOKOL ON . POSTED IN BERITA
http://batangkab.go.id/wp-content/uploads/Photo-SKR-1_a-200x132.jpg
Foto : Bupati Yoyok Riyo Sudibyo bersama Ketua Dekranasda, Budi Prasetyawati, perwakilan Kemenparekraf, Jumadi Al Qubro dan pemerhati batik, William Kwan melihat batik produksi peserta pelatihan SKR.(humas)
Batangkab.go.id - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni Budaya, menggelar Pameran Sentra Kreatif Rakyat. Pameran diselenggarakan di halaman Rumah Dinas Bupati Batang, selama 3 (tiga) hari, Jumat-Minggu, 10-12 Oktober 2014. Pameran dilaksanakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni Budaya sebagai bentuk promosi dan publikasi atas hasil pelaksanaan Program Pelatihan Sentra Kreatif Rakyat di wilayah Kabupaten Batang. Pameran diikuti sejumlah ibu rumah tangga  dari 17 desa di Kabupaten Batang yang dikelompokkan menjadi 10 kelompok. Peserta memamerkan produk yang dihasilkan dari pelatihan berupa produk kreatif non busana yaitu interior dan aksesories hasil dari pelatihan.  
Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo yang membuka pameran ini mengatakan, sebetulnya Batang memiliki ragam batik yang sangat bagus untuk dikembangkan sebagai ikon Kabupaten Batang dengan batik warna alamnya. “Batik warna alam merupakan salah satu kekayaan dan karya hasil kreativitas masyarakat Batang yang harus dijadikan produk unggulan Kabupaten Batang,” kata Bupati Yoyok.
Bupati berharap, ibu–ibu yang telah mengikuti pelatihan dan bisa menghasilkan produk batik untuk tetap berkarya. Pemerintah siap membantu memasarkan secara online di internet. ”Karena kita belum punya outlet jadi produk–produk masyarakat Kabupaten Batang akan kita pasarkan melalui internet di rumah toko secara online secara gratis,” jelas Bupati.
Untuk menindaklanjutinya, peserta pelatihan diminta membuat paguyuban atau kelompok guna merencanakan kegiatan ke depan agar berproduksi dan bisa diterima di masyarakat. Bupati berjanji akan membantu paguyuban dan memasarkan produksinya. Bupati juga berjanji untuk membantu paguyuban sebanyak Rp. 50 juta untuk pengembangan produk batik atau kreatif rakyat lainnya.
Perwakilan dari Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni Budaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jumadi Al Qubro mengatakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah melakukan pendampingan dan pengembangan desain tata kelola usaha, pemasaran dan produk kreatif di Indonesia. Kegiatan ini merupakan tahun ke tiga yang diawali pada tahun 2012, kemudian berlanjut di tahun 2013 dan 2014. ”Insyaallah ini akan berkesinambungan”, jelas Jumadi Al Qubro.
Pengembangan Sentra Kreatif Rakyat, lanjut Jumadi, telah dilaksanakan di lima wilayah di Indonesia yang pertama wilayah Batang, Magelang, Pacitan, Manggarai Barat, Nusa Tenggara   Timur dan Tanah Toraja, Sulawesi Selatan. “Untuk Kabupaten Batang baru menyentuh kerajinan batik saja. Ke depan akan berlanjut jika punya potensi lain yang harus dikembangkan,” lanjut Jumadi.
Diharapkan juga apa yang menjadi potensi di Kabupaten Batang dapat dikembangkan lebih lanjut, apabila program pendampingan ini mendapat dukungan dari semua pihak, terutama pemerintahan yang akan datang.
Bagi masyarakat yang ingin berwirausaha dan menjadi pengusaha, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga siap memberikan pendampingan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi pengangguran dan menciptakan lapangan kerja. Masyarakat yang mempunyai produk diharapkan bisa menjualnya untuk menambah kesejahteraan.
Salah seorang peserta pelatihan asal  Desa Pagilaran Kecamatan Blado yang ikut memamerkan hasil produksinya, Lela, mengatakan, dirinya merasa sangat senang mengikuti pelatihan batik. “Dengan pelatihan ini saya bisa berkarya dan menghasilkan uang dari hasil menjual batik hasil pewarnaan dari bahan – bahan alam sekitar. Saya dulu tidak pernah membatik, tapi setelah mengikuti pelatihan jadi bisa. Kata Pak Wiliam (William Kwan, pemerhati batik-red) hasil karyanya bagus dan layak dijual dengan harga yang mahal,” ujarnya bangga.(mc-humas)



KESIMPULAN : Batik merupakan salah satu kerajinan Indonesia yang telah di akui oleh seluruh dunia . pemasarannya bahkan telah sanpai di berbagai negara di dunia banyak warga negara asing yang ingin belajar membuat kerajinan batik ,tingkat kesulitan dalam membuat batik pun beragam dari yang mudah sampai yang tersulit harganya pun beragam dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah.


KOMENTAR  ; Menurut saya pameran yang di adakan di kab. Batang ini sangat bagus untuk perekonomian masyarakat dan kemajuan ekonomi indonesia dalam kerajinan batik ini yang telah di akui dunia terlebih produk kreatifitas batik warna ini terus meningkatkan kualitas nya agar mampu bersaing di pasaran,selain dari segi ekonomi batik juga akan membuat ketertarikan para wisatawan asing untuk berkunjung ke indonesia. Jadi tingkatkan terus kreatifitas agar indonesia mampu mengenalkan berbagai 
kreatifitas anak bangsanya .



2. " Anak laki laki menunjukan kreatifitas yang lebih besar dari anak perempuan terutama setelah berlalunya masa kanak kanak "

tanggapan saya : pernyataan tersebut benar karena anak laki laki mempunyai keberaniaan untuk mencoba hal seperti kreatifitas yang lebih besar dari anak perempuan ,dan untuk kebebasan anak laki laki lebih dibebaskan dari anak perempuan sehingga lebih mudah untuk meningkatkan kreatifitasnya sedangkan perempuan dibatasi dengan rasa takut gagal dalam berkreatifitas dan keterbatasan waktu yang lebih singkat walau pada nyatanya anak perempuan lebih rajin dan disiplin dari anak laki laki ,namun untuk tingkat kreatifitas laki laki memang lebih unggul.


SUMBER:     -   http://batangkab.go.id/?p=4500

Tidak ada komentar:

Posting Komentar